Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 11:23:30【Tempat Makan】556 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(49)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Artikel Terkait
- Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
Resep Populer
Rekomendasi

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

Perkuat kemitraan, ASEAN

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030

Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel

Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya

56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan

Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis